Sejarah Pannenkoeken juga dikenal sebagai Pancake Khas Belanda
Makanan pokok Belanda selama berabad-abad adalah pannenkoeken atau pancake. terbuat dari tepung, susu, telur, dan sedikit garam. Biasanya, untuk topping, salmon, keju, apel, cokelat, gula bubuk, dan stroop, sirup khas Belanda, digunakan.
Pada awalnya, pannenkoeken dianggap sebagai hidangan sehari-hari yang sederhana dan murah di Belanda. Orang-orang di sana membuatnya dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan seperti tepung terigu, telur, susu, dan gula.
Setelah itu, adonan digoreng tipis kampungkuesby.com dan menjadi hidangan yang sempurna untuk makan bersama keluarga. Ketika perdagangan dan hubungan internasional berkembang, Belanda menjadi pusat perdagangan penting di Eropa, memungkinkan negara lain untuk bertukar makanan dan budaya dengannya.
Perdagangan rempah-rempah
Masakan Belanda sangat dipengaruhi oleh perdagangan rempah-rempah dan bahan-bahan lainnya. Ini termasuk resep untuk pannenkoeken. Sejarah menunjukkan bahwa pancake sudah ada di Eropa sejak zaman kuno. Namun, ketika gandum dibawa ke Belanda pada abad pertengahan, popularitasnya meningkat.
Sekarang, pannenkoeken masih menjadi hidangan populer yang sering disajikan di rumah dan restoran di seluruh Belanda. Tradisi makan bersama keluarga dan teman-teman masih menjadi momen penting dalam kehidupan orang Belanda.
Resep pancake juga berubah seiring perkembangan dan perpindahan budaya di Eropa. Masakan dan metode memasak dari budaya lain mungkin membentuk pannenkoeken Belanda tradisional.
Hingga hari ini, pannenkoeken masih sangat disukai dan populer di Belanda. ditawarkan di pasar makanan, kafe, dan restoran di seluruh negeri dan menjadi hidangan favorit untuk sarapan, makan siang, atau makan malam.
Sejarah Castella Cake
Kue Castella, juga disebut Castella Cake, adalah hidangan tradisional Jepang yang memiliki sejarah yang panjang. Ini pertama kali dikenal oleh para pedagang Portugis pada abad ke-16 di Negeri Sakura.
Pada masa itu, Castella disebut sebagai “Pão de Castela”, yang berarti “roti dari Castile”, yang mengacu pada daerah di Spanyol yang disebut sebagai Castile. Pedagang Portugis membawa kue ini ke pelabuhan Nagasaki, yang pada saat itu merupakan jalur perdagangan penting antara Jepang dan negara-negara Barat.
Karena bahan-bahan seperti gula dan tepung sangat mahal dan sulit diperoleh, awalnya kue Castella hanya dikonsumsi oleh kelompok masyarakat terbatas di Jepang.
Namun, seiring berjalannya waktu, menjadi lebih populer. Kue ini mulai dibuat secara massal pada abad ke-17 dan dijual kepada masyarakat umum.
Saat ini, kue Castella biasanya memiliki tekstur yang lembut, padat, dan berpori. Bahan utamanya adalah tepung terigu, gula, telur, dan madu, dan adonan Castella diaduk dengan hati-hati untuk menghasilkan tekstur yang lembut dan mengembang.
Selama bertahun-tahun, kue Castella telah berubah dan menjadi lebih baik dalam rasa dan bentuknya. Beberapa varian yang sekarang populer termasuk Castella dengan tambahan matcha (serbuk teh hijau), cokelat, atau bahkan dengan isian krim dan buah-buahan. Orang-orang sekarang dapat makan kue Castella secara bebas. Kue Castella masih merupakan salah satu makanan penutup paling populer di Jepang dan telah tersebar ke berbagai negara di seluruh dunia.